Operasi Besar di Tesso Nilo: Satgas PKH Siap Bongkar Perambahan Sawit Ilegal

Operasi Besar di Tesso Nilo: Satgas PKH Siap Bongkar Perambahan Sawit Ilegal

REALISTIS.CO- RIAU, Operasi penertiban besar-besaran mulai menyasar Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), salah satu kawasan konservasi terparah di Indonesia. Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) telah turun ke lapangan, memasang spanduk larangan di sejumlah titik, dan mengirim sinyal kuat bahwa penegakan hukum akan berjalan tegas terhadap penggarap ilegal.

Langkah awal yang dilakukan Satgas PKH adalah sosialisasi kepada warga, namun informasi dari berbagai sumber menyebutkan bahwa tahap berikutnya akan jauh lebih keras. Fokus utama adalah pada kebun sawit ilegal yang menjamur di dalam kawasan hutan lindung tersebut.

“Satgas sudah pasang banyak spanduk, terutama di daerah Toro Jaya. Warga mulai panik,” kata Andi, warga sekitar, pada Minggu (8/6/2025).

Kekhawatiran melanda para pekebun sawit yang telah mengelola lahan di TNTN selama belasan tahun. Mereka khawatir kebun yang menjadi sumber penghidupan itu akan disita negara.

“Masyarakat resah. Mereka sudah tinggal dan berkebun di situ lama, tapi sekarang takut semua akan digusur,” ujar Andi.

Sinyal kuat penertiban ini datang langsung dari Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Ardiansyah, yang juga menjabat Ketua Pelaksana Satgas PKH. Dalam rapat bersama Komisi III DPR RI pekan lalu, ia menyatakan TNTN sebagai salah satu titik prioritas operasi.

Menurut data terakhir, dari total 81.700 hektare luas TNTN, hanya tersisa sekitar 13.700 hektare hutan alami. Sisanya, lebih dari 65.000 hektare, telah digarap menjadi kebun sawit—banyak di antaranya ditengarai dikendalikan oleh jaringan korporasi.

Ironisnya, hasil panen sawit ilegal dari kawasan konservasi ini justru masuk ke rantai pasok sejumlah pabrik milik perusahaan besar. Situasi ini menjadi bukti betapa kuat dan mengakar praktik pembiaran dan kolusi yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Operasi lanjutan Satgas PKH dijadwalkan dimulai awal pekan depan. Tim disebut akan mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, lalu melanjutkan perjalanan ke TNTN menggunakan helikopter.

TNTN kini menjadi medan pertarungan antara upaya pemulihan hutan dan praktik ekonomi ilegal yang telah lama dibiarkan. Satgas PKH dihadapkan pada tugas besar: memulihkan kembali fungsi kawasan hutan, sekaligus mengurai benang kusut persoalan sosial dan ekonomi yang telah menahun.**tim

 

#Satgas PKH #Hutan TNTN #Kawasan Teso Nilo